Tuesday, December 23, 2008

Hidup berawal dari mimpi

Lagi seneng banget sama lagu ini, ngena' aja menurut saya. hidup ini memang harus punya mimpi, dan hidup berawal dari mimpi..


Yo, ku jelang matahari dengan segelas teh panas
Di pagi ini ku bebas karna gak ada kelas
Di ruang mata ini kamar ini srasa luas

Letih dan lelah juga lambat-lambat terkuras

Teh sudah habis kerongkonganku pun puas
Mulai ku tulis semua kehidupan di kertas
Hari-hari yang keras, kisah cinta yang pedas
Perasaan yang was-was dan gerakku yang terbatas

Tinta yang keluar dari dalam pena
Berirama dengan apa yang ku rasa
Dalam hati ini ingin ku ubah semua
Kehidupan monoton penuh luka putus asa

Tinggalkanlah gengsi hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi
Rasakan semua peduli tuk ironi tragedi
Senang bahagia hingga kelak kau mati

Yo, yo, dunia memang tak selebar daun kelor
Akal dan pikiranku pun tak selamanya kotor
Membuka mata hati demi sebuah cita-cita
Melangkah pasti, pena dan tinta berbicara

Tetapkan pilihan tuk satu kemungkinan
Sebagai bintang hiburan, dan terus melayang
Tak heran ragaku, terbalut label mewah
Cerminan seorang raja dalam cerita Cinderella

Ini bukan mimpi atau halusinasi
Sebuah anugrah yang kan ku nikmati nanti
Hasil kerja kerasku terbayarkan lunas tuntas
Melakoni jati diri sampe puas

Tinggalkanlah gengsi hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi
Rasakan semua peduli tuk ironi tragedi
Senang bahagia hingga kelak kau mati..
Hingga kelak kau mati..

Ah, check, one two:
Yo jalan sedikit tersungkur terjungkir terbalik
Melangkah menuju titik lakukan yang terbaik
Ku tetapkan tekat dan niat agar melesat
Seperti rudal squad mimpiku kan ku dapat
Mencari tepuk tangan atas karya keringatku
Bukan satu yang ingin aku tuju
(Naik ke atas pentas, agar orang puas
Dapat applause, cek ataupun uang kertas)

Yo, cari sensasi ataupun kontroversi
Bukan caraku agar hidupku rekonstruksi
Dari mimpi semua hal dapat terjadi
Maka lemparkan sayap dan terbanglah yang tinggi

Tinggalkanlah gengsi hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi
Rasakan semua peduli tuk ironi tragedi
Senang bahagia hingga kelak kau mati
Tinggalkanlah gengsi hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi
Rasakan semua peduli tuk ironi tragedi
Senang bahagia hingga kelak kau mati
Agar semua terjadi
Hingga kelak kau mati..
Agar semua terjadi

Thursday, December 18, 2008

Saat memberi Saat menerima

Saat memberi saat menerima

Memang judulnya seperti judul sinetron jadul klo ngga salah waktu jaman-jaman saya masih sd atau smp yah yang diperanin sama Desi Ratnasari dan Elma Theana, tapi saya bukan mau ngebahas soal sinetron tsb. Tapi soal penak-pernik hidup yang tanpa sadar kita serin sekali melakukan hal-hal ini dimana kita selalu ada saat-saat memberi dan saat - saat menerima.
hal yang sangat sederhana didalam hidup ini tapi sarat akan makna.

Belajar memberi pengertian pada diri sendiri untuk akhirnya bisa memahami akan keadaan
dan lingkungan sekitar, adaptasi. yahhh boleh dibilang seperti itu hingga akhirnya saya harus sampai pada tingkatnya yang tinggi.tingkat tinggi seperti apa itu?? untuk hal yang satu
ini saya mohon maaf tidak bisa menjelaskan secara detail apa, mengapa , sebab musababnya,dan karenanya cukup saya, dan beberapa sahabat saya yang bersedia jadi pendengar setia "tong sampah" setiap keluhan saya.(terima kasih yah sobat atas semua saran dan telah jadi pendengar setia).

Sabar itu sungguh luar biasa menakjubkan, menerima semua dengan hati penuh senyuman, serta perjuangan yang hanya punya amunisi seadanya, dan satu keyakinan kalau saya pasti BISA (ini postingan serius yah ). Jujur semua ini saya terima sebagai pelajaran hidup yang baru, kenikmatan baru. Saya tidak mau berhenti atau menyerah begitu saja pada musuh yang ada didepan mata saya .

berjuang..berjuang....selalu berjuang....
seperti kata letto : " tetap semangat dan keraskan hati di setiap hari sampai nanti..sampai mati"

sungguh ini pelajaran hidup "saat memberi saaat menerima"

Wednesday, December 10, 2008

Pulang dan Kembali

Jujur agak sedikit bingung untuk memulai bercerita disini. Saya coba mulai dari saat saya pulang ke Palembang aja yah..Yahhh hari rabu kemaren akhirnya saya dapet kesempatan pulang beberapa hari untuk merayakan Idul Adha bersama keluarga , serta bisa ketemu sama temen-temen dan someone special tentunya. Berangkat dari jam 3 sore naik travel dan akhirnya nyampe ke palembang jam 9 malem (busyetttt dahhh lama banget yah...).

Sesampainya dirumah saya langsung disambut oleh 2 sepupu saya yang sudah saya anggep seperti adek saya sendiri , peluk dan cium langsung mendarat ke mereka, capek banget setelah menempuh perjalanan jauh.

Keesokannya langsung aja ketemu sama temen-temen kantor kangen berat sama mereka semua, kopdar sama sahabat-sahabat tercinta, hangout di mall (maklum di lahat ga ada mall) makan-makan dan bercanda sama mereka, lalu malemnya kopdar bareng anak-anak WK dan Awank(Thanks buat oleh-olehnya ) yang pulang dari Kuala Lumpur di eat resto dan ketemu seseorang yang memang selama ini dicari (Thanks God) dan seterusnya begitu saya seperti orang udik yang baru menemukan kota yang modern, jalan bareng mas untuk melepas rasa rindu.

Kecuali hari minggu ga kemana-mana karna harus masak-masak buat Idul adha (buat bolu karamel, bolu pandan, ager lapis malang , ketupat, sop ayam manis, pempek yang ga boleh ketinggalan) .Lebaran pun tiba Idul Adha bersemi dihati semua umat muslim, lebaran kurban yang penuh dengan rasa syukur dan berbagi kenikmatan kepada sesama.

Waktu terasa berlari begitu cepat hingga saya akhirnya harus kembali ke kota Lahat, kota kecil yang elok dengan bukit jempolnya dan sungai lematang nya, Kota tempat saya mendapatkan pengalaman baru, pelajaran baru, teman dan keluarga baru serta harapan baru. Sungguh ini saya jadikan sebagai nikmat baru yang saya syukuri.