Saya memang bukan aktivis perdamaian yang memeperjuangkan rakyatnya untuk mendapatkan kesejahteraan dalam hidup, atau juga aktivis lingkungan yang selalu menjaga hijaunya kota tersebut dan akan menjadi indah. Ok stop sampai disitu. rasanya tidak perlu panjang lebar menceritakan siapa saya.
Hari ini tepatnya pagi ini saya mendapat pelajaran hidup yang sangat berharga dan sekaligus mendapatkan "nobel" pertama saya. Semua memang diluar kendali manusia, apa yang terjadi maka akan terjadi bila Dia sudah menentukan apa yang dikehendaki. Pelajaran moral hidup ini memang tamparan keras bahkan pil pahit ini saya tengak tanpa perlawanan sedikit pun. Saya terima dengan sedikit penyesalan dan saya pun tidak meyalahkan siapa pun dalam kejadian ini karna ini memang salah. Jika ada yang bertanya kenapa harus menyesal maka saya akan menjawab itu adalah hak saya untuk menyesal dan itu wajar jadi jangan terlampau jauh untuk hal ini.
Menjalani satu komitmen dan prinsip yang membuat saya angkat topi hingga penyerahan "nobel" itu tiba, sebentar kawan seperti yang selalu saya bilang i never give up and i don't wanna give up because for me life is a process to learn and to fight. Tinggal diri kita masing-masing saja yang menentukan harus melangkah kemana dan melakukan apa setelah ini terjadi karna saya tahu jelas setiap orang pasti pernah dan akan mengalami bagaimana merasakan mendapatkan "nobel" tersebut dalam bentuk yang berbeda-beda.
Saya juga yakin amat yakin malah orang yang menyaksikan dan mendengar kabar berita tentang saya yang meraih "nobel" akan mempunyai cerita tersendiri serta punya spekulasi yang khas atau mungkin bila ber suudzhon mereka akan tepuk tangkat sampai standing ovation tapi apa peduli saya bukan kah saya memang sudah terlatih untuk memasang muka tebal. Dan yang perlu diketahui adalah saya tidak sama dengan mereka saya melihat dari sudut pandang yang jauh berbeda terlebih lagi saya punya satu mahkota yaitu " jujur pada diri sendiri", karna berani jujur dan akhirnya meraih " nobel" itu adalah sebuah obat buat saya.
Hari ini tepatnya pagi ini saya mendapat pelajaran hidup yang sangat berharga dan sekaligus mendapatkan "nobel" pertama saya. Semua memang diluar kendali manusia, apa yang terjadi maka akan terjadi bila Dia sudah menentukan apa yang dikehendaki. Pelajaran moral hidup ini memang tamparan keras bahkan pil pahit ini saya tengak tanpa perlawanan sedikit pun. Saya terima dengan sedikit penyesalan dan saya pun tidak meyalahkan siapa pun dalam kejadian ini karna ini memang salah. Jika ada yang bertanya kenapa harus menyesal maka saya akan menjawab itu adalah hak saya untuk menyesal dan itu wajar jadi jangan terlampau jauh untuk hal ini.
Menjalani satu komitmen dan prinsip yang membuat saya angkat topi hingga penyerahan "nobel" itu tiba, sebentar kawan seperti yang selalu saya bilang i never give up and i don't wanna give up because for me life is a process to learn and to fight. Tinggal diri kita masing-masing saja yang menentukan harus melangkah kemana dan melakukan apa setelah ini terjadi karna saya tahu jelas setiap orang pasti pernah dan akan mengalami bagaimana merasakan mendapatkan "nobel" tersebut dalam bentuk yang berbeda-beda.
Saya juga yakin amat yakin malah orang yang menyaksikan dan mendengar kabar berita tentang saya yang meraih "nobel" akan mempunyai cerita tersendiri serta punya spekulasi yang khas atau mungkin bila ber suudzhon mereka akan tepuk tangkat sampai standing ovation tapi apa peduli saya bukan kah saya memang sudah terlatih untuk memasang muka tebal. Dan yang perlu diketahui adalah saya tidak sama dengan mereka saya melihat dari sudut pandang yang jauh berbeda terlebih lagi saya punya satu mahkota yaitu " jujur pada diri sendiri", karna berani jujur dan akhirnya meraih " nobel" itu adalah sebuah obat buat saya.
No comments:
Post a Comment