Tuesday, December 14, 2010

Pekanbaru Kota Bertuah & Negeri Lancang Kuning

Masjid Agung Kota Pekanbaru
Masjid Agung Daerah Siak
Wuahh kali ini dimulai dengan judul yang cukup panjang. Okay saya ingin bercerita cukup banyak kali ini disini ditempat yang membebaskan saya sesuka hati untuk bercerita banyak hal. Menjelang akhir tahun ini tanpa saya rencanakan saya mengunjungi salah satu provinsi/ kota yang ada di pulau sumatera. Pekanbaru atau Provinsi Riau adalah kota yang jujur saja tidak pernah ada terlintas di pikiran saya atau masuk dalam resolusi saya tahun ini, Justru malah satu tenpat yang ingin saya kunjungi berhasil dengan sukses tidak dapat saya kunjungi di tahun ini.

Setelah tahu kalau saya akan berangkat kesana karna urusan tugas kerja yang tidak bisa ditawar akhirnya saya berangkat juga ke kota ini,dengan tebeng aling - aling yah paling tidak tanpa diminta Allah memberikan saya rezeki untuk mengunjungi tempat ini dengan cara yang berbeda walaupun dengan diiringi bekerja dan ini bukan masalah yang berat bagi saya yang cukup menyukai traveling dan bercita - cita ingin mengelilingi Indonesia sepanjang usia saya.

Bolu Kemojo Khas Riau

Perjalanan dimulai pada tanggal 27 November 2010 setelah packing beberapa kebutuhan untuk 2 minggu di Pekanbaru akhirnya saya dan 2 orang rekan tim saya berangkat dengan menumpangi mobil travel dan menempuh perjalanan lebih kurang 18 jam. Perjalanan dimulai dari pukul 12 siang dan tiba di pekanbaru pukul 5.30 paki esok hari nya. Jujur ini adalah kali pertamanya saya melakukan perjalanan ke luarkota dengan waktu tempuh yang lama, jalur lintas timur yang ditempuh tidak lah semulus jalan raya di pusat kota kawan, saya memang sering melakukan perjalanan ke luar kota dengan menggunakan mobil travel dan melewati beberapa jalur lintas yang ramai akan truk dan mobil- mobil besar, jalan yang naik turun dan berliku pun cukup banyak saya hajar seperti mengelilingi beberapa daerah yang ada di sumatera selatan, ke kota jambi dan ke bengkulu tapi kali ini setelah melewati kota jambi perbatasan antara jambi menuju ke pekanbaru telah mebeberi kesan yang istimewa buat saya.

Menumpangi mobil engkel atau tipe mobil L 300 merupakan hal yang cukup bodoh untuk perjalanan jauh, jalan yang rusak parah/ berlubang yang cukup panjang pada perbatasan jambi menuju pekanbaru berhasil membuat mulut kami komat -kamit membaca asma Allah dan beradu kepala dengan teman duduk saya selama di perjalanan yang tak lain tak bukan adalah rekan kerja saya sendiri. Satu hal lagi beruntunglah bila anda yang memiliki ipod atau mp3 dengan batas hidup yang cukup panjang jadi anda bisa menikmati lagu - lagu favorit anda sepuas hati tanpa harus menggerutu apabila sang supir memutar lagu - lagu negeri tetangga atau lagu house musik yang membuat kuping kita minta disumpal dengan kapas. Dan kalian tidak akan pernah tidur nyenyak selama perjalanan alias akan mengalami yang namanya tidur ayam...
Becak Sepeda Khas Kota Dumai

Kita tinggalkan cerita tentang perjalanan saya yang cukup menyedihkan itu dan apabila saya ceritakan anda akan tertawa dan berkata seperti ini " terima nasib mu kawan " . Kesan yang pertama saya dapatkan dari kota ini adalah PANAS. Awal nya saya kira mungkin akan hujan karna seperti biasa nya di Palembang apabila tengah hari terik besar kemungkinan sore atau malam hari nya akan datang hujan tapi setelah saya tunggu beberapa jam kemudian dans etelah sadar kalau baju yang saya kenakan sudah basah karna keringat ternyata disini memang PANAS. Saya sadar saya bukan tinggal di daerah sejuk atau tinggal di negara eropa yang beriklim dingin di akhir tahun, saya juga sudah cukup sering merasakan panas udara negara ini di beberapa kota yang berbeda tapi panas nya kota ini lebih panas dari kota Jakarta yang sering dibilang orang panas, atau pulau bangka dan bengkulu yang dekat laut yang juga panas. Kota- kota tersebut kalah bila melawan panas nya kota Pekanbaru.


Selanjutnya negeri lancang kuning ini cukup membuat repot perut saya karna disini hampir rata- rata warung makan yang tersedia adalah warung nasi padang. Bukan nya saya tidak suka makan nasi padang dengan menu nya yang serba santan dan pedas itu tapi kalau tiap hari makan itu waduhh bisa - bisa jadi urang awak saya hahhahaa (tambo ciek da) . Pusat kota pekanbaru cukup menarik dan rapi, beberapa bangunan perkantoran selalu memasang ciri khas kota Pekanbaru pada atap pada bagian atas atap bangunan, yaitu ukiran kayu yang berwarna kuning yang melambangkan adat melayu.
guru & siswa sma dengan pakaian melayu

Kota ini benar- benar menunjukan bahwa adat melayu cukup dipertahankan disini, setiap sekolah yang saya kunjungi dari beberapa daerah yang mulai dari daerah pinggir, duri, lirik, dumai, pakning, bukit batu (daerahnya Laksamana Raja Dilaut) , kemudian menyebrang ke pulau bengkalis, lalu lanjut ke daerah rengat, indragiri hulu dan hilir, bandar seikijang, pangkalan kuras, siak & siak kecil, pada satu hari tertentu setiap siswa dan para guru wajib memakai pakaian adat melayu dan ini sungguh menarik sekali. Karna mempertahankan adat dan budaya adalah hal yang memang harus kita lakukan sebagai negara yang punya budaya yang beraneka ragam.

Beberapa daerah yang ada di Riau anda akan menikmati pemandangan betapa perkebunan sawit terbentang bebas dan luas, juga pipa - pipa minyak yang besar dan panjang terpajang dengan cantik nya di pinggir jalan. Saya tidak melihat hijaunya sawah di daerah yang saya kunjungi itu apalagi kebun sayur. Seperti biasa saya selalu merindukan makanan khas kota kelahiran saya yang selalu saya santap yah dimanapun berada pempek dan lain nya sudah mendarah daging ditubuh saya.

Dengan kelebihan dan kekurangan nya Riau cukup membuat saya membuka mata, dengan adat melayunya yang masih cukup kental kota ini membuktikan bahwa adat melayu itu ada dari dulu sampai sekarang. Disini juga kita bisa melihat beberapa bagunan masjid yang punya desain dengan tipe yang sama dengan beberapa kubah yang bermoti kota- kotak dan beberapa tiang di setiap sudut nya dan ini juga cukup membuktikan bahwa Islam cukup kental disini. Cukuplah logat bahasa yang agak susah payah saya pahami itu telah terdengar di kuping saya, merasakan dan mengalami perjalanan mengelilingi sebagian Kota Bertuah dengan cara yang cukup berbeda. Satu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa kota ini kaya akan hasil alamnya yang cukup melimpah dan telah dimanfaatkan itu jadi wajar saja kalau biaya makan disana cukup membuat saya mengorek kantong cukup dalam.

Boleh dibilang menyelam sambil minum air, sambil melaksanakan tugas kerja setidaknya nafsu saya untuk traveling ke salah satu kota di Indonesia sudah terlaksana dengan gratis, dan ini juga telah menambah satu lagi daftar kota yang telah dikunjungi.
Menyebrangi pulau Bengkalis menuju daerah Bukit Batu
Puji syukur Alhamdulillah pada Allah yang telah memberikan saya kesempatan untuk mencicipi satu kota di Indonesia dan perlindungan kepada saya dan rekan saya selama menjelajahi sebuah perjalanan yang merupakan bagian dari sebuah petualangan.

1 comment:

Melky said...

Cihui... asiknya berpetualang :)