Monday, February 19, 2007

menangis(part 3)


si gadis kini mulai bertanya dalam hati
"kenapa,ada apa dengan ku saat ini.mengapa cobaan selalu datang bertubi-tubi apalagi di saat keadaanku seperti ini"teriaknya pada sang bulan yang sedang menontonya duduk sambil melipat kaki dan muka penuh air mata.
sementara angin hanya bisa menyapu rambutnya dan menambah beku hatinya saat itu.
saat ini si gadis kembali duduk di atas genting ,seperti biasa berkeluh kesah tentang nasibnya dia menyadari klo sebenernya nasibnya memang lebih baik dari orang-orang yang ada disekitarnya apalagi sekarang ia telah mempunyai pekerjaan yang sangat ia harapkan yah karna dia sangat membutuhkan pekerjaan karna dipikirannya dengan bekerja dan mempunyai uang ia bisa bertemu dengan mama kandungnya dan 3 adik-adiknya dan dapat menyekolahkan adik perempuannya kembali yang putus sekolah karna masalah biaya yang ayahnya tak mau membayar lagi. yang kini "mungkin"berada di jakarta.malam ini malam jum'at seperti biasa si gadis setelah melakukan sholat maghrib ia lanjutkan dengan membaca surat yassin tapi pada saat ayat ke 35 ia mendapat telpon dari adik perempuannya yang tinggal bersama ayah kandungnya dan ibu tirinya
"yuk,aku di usir papa"dengan nada sedih adiknya berbicara
"kenapa?"si gadis bertanya dengan penuh heran setelah menutup bacaannya tadi
sang adik bercerita dengan penuh kesedihan dan si gadis pun menangis dengan penuh kepiluan
"bissmillahhirrahmanirrahim,mulutnya bergetar untuk melanjutkan bacaannya tadi yang tersisa,air mata terus mengalir walo dia tengah membaca ayat-ayat suci itu sebab ia tidak menyanga ayahnya akan begitu pada adiknya.kini si adik tnggal bersama ibu tirinya di usia remaja yang semestinya sekolah ia harus berhenti karna kegoisan ayahnya yahhhh ayah si gadis "gila"boleh dibilang seperti itu ,ayahnya hobi masang togel,tak pernah sholat,malas bekerja,(seburuk inikah ayah ku pikir si gadis") dan kini dia harus mendengar ayahnya jadi pengedar obat terlarang
"ya,allah kenapa begitu berat cobaan ku, betapa peliknya hidupku, kenapa keluargaku harus benar-benar hancur seperti ini"teriaknya lagi pada langit dan bulan yang menontonya dengan membisu.
'kini aku hanya pasrah,aku pasrah dengan semua yang Engaku berikan padaku ya Allah ,a ku tau Engaku sangat sayang padaku hingga Engaku berikan aku cobaan yang seperti ini dan Engakau tau aku mampu,aku kuat menjalani semua ini.Tapi kapan aku mengecap kebahagiaan Ya Allah?kapan?"
si gadis menangis sedu sedan
"Maafkan aku Ya Allah ,aku seperti ini karana aku tak mampu berbagi,aku tak kuat menahan segala emosi yang bercampur dengan kesedihanku,aku berpisah dengan ibuku serta adik-adiku,aku punya ayah yang begitu,kini adikku dengan ibu tiri ku dan aku dengan tanteku yang tak bisa memahami aku(tekanan) maafkan aku Ya Allah"
si gadis hanya terus menangis karna dengan menagis dia puas meluapkan segala beban hidupnya yang begitu pelik dia sebenarnya tahu dengan menangis tak akan menyelesaikan masalah dia telah mencoba untuk tak menangis dan meenahn tangisannya di dalam hati tapi menangis dalam hati jauh lebih sakit rasanya, para bintang hanya tersenyum dengan mengeluarkan kerlap-lerlip cahaya kecilnya dan bulan tetap sama hanya bisa menonton dan angin yang hanya bisa menusuk hati dengan kelembutan yang ia punya.
Sekitar p[ukul 00.12 wib ia turun dari tempat bermuram durjanya ia lalu mengambil air wudhu dan sholat tahajud yahhh menenangkan hati pikirnya.

No comments: